By : Zhalsabella kh bahri / xii ankes no. 24
Bioteknologi memiliki peran
penting dalam memenuhi kebutuhan manusia dan tuntutan di bidang forensik, dalam
idang forensik Profiling DNA digunakan dalam analisis forensik untuk
mengidentifikasi sampel DNA di TKP atau untuk menentukan keturunan.
Pengujian DNA (DNA testing), juga dikenal sebagai profiling DNA (DNA
profiling), penyidikan
genetik/DNA, atau penyidikjarian
genetik/DNA (genetic/DNA
fingerprinting) dan semacamnya. Memang profilling DNA ini memiliki
banyak sebutan dan penamaan tetapi secara harfiah tetap sama, Pengujian DNA
yaitu suatu pengujian forensik menggunakan teknik biologi
molekuler untuk mendapatkan profil DNA dari sejumlah materi
uji yang merupakan bahan biologis. Profil DNA ini biasa disebut sebagai sidik jari DNA
(DNA fingerprint), Profil DNA berupa himpunan data yang menggambarkan
susunan DNA yang khas dari sampelnya. Kasus yang paling umum
dari pengujian DNA biasanya penentuan orang tua
dari seorang bayi atau penyelidikan pemerkosaan/pembunuhan.
Metode pengujian DNA ini pertama
kali dilaporkan pada publikasi 1986 oleh Sir Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, Inggris;
konon penemuannya terjadi secara kebetulan. Teknik ini dikomersialkan pada
tahun 1987 ketika perusahaan teknik kimia ICI membuka pusat pengujian DNA di
Inggris. Metode ini sekarang menjadi prosedur forensik
rutin di banyak negara.
Prinsip dasar pengujian DNA
adalah pencocokan data (genetik) sebelum dan sesudah kejadian yang diselidiki. Dalam
pengujian DNA, hanya sebagian kecil berkas DNA yang dipakai untuk pengujian.
Sasaran utama adalah bagian DNA yang berisi pengulangan urutan basa, suatu
bagian DNA yang dikenal sebagai pengulangan berurutan yang bervariasi (variable
number tandem repeats, VNTR). VNTR dapat berupa minisatelit maupun
mikrosatelit DNA adalah molekul yang stabil dan tidak mudah terurai oleh gangguan
fisik atau kimia. Selain itu, DNA yang dimiliki oleh suatu individu selalu sama
profilnya, tidak peduli dari bagian tubuh mana sampel diambil, asalkan terdapat
sel tubuh terikat pada sampel tersebut. Ini memberikan keunggulan uji DNA
daripada sidik jari
ataupun sidik gigi dalam kasus
yang melibatkan bagian-bagian tubuh yang terpencar.
Tergantung dari kasusnya, sampel
dapat dikumpulkan dari tanda jejak kematian/ kejadian tempat
kejadian perkara (TKP), dari tubuh korban atau tersangka maupun
barang pribadi mereka lebih spesifik pada sikat gigi dan sisir rambut, bisa
juga dari kerabat,
maupun saudara kandung atau tiri, atau bisa juga dari bank sampel seperti bank sperma
atau bank jaringan yang
menyimpan jaringan berisi profil DNA pihak-pihak yang tersangka terlibat dalam
kasus tersebut. Sampel hewan juga diperoleh dengan cara mirip manusia,
sedangkan sampel tumbuhan diambil dari sisa tumbuhan yang menjadi barang bukti.
Teknik pengujian DNA pada hewan dan tumbuhan juga dapat menentukan suatu
galur/kultivar (masuknya materi genetik tertentu)
Untuk melakukan profiling DNA
harus dilakukan ekstraksi DNA
dari sampel materi uji. Sumber yang paling umum adalah ekstrak atau sisa dari
tubuh manusia,
seperti :
·
darah
·
sperma
·
kulit
·
pangkal rambut yang
membawa sel kulit, dan sebagainya.
Profil-profil DNA dari berbagai
sampel akan dicocokkan sesuai dengan alur pembuktian yang akan dibangun dan
metode profiling (penanda genetik) yang digunakan. Pada kasus yang melibatkan jasad yang mati,
sampel-sampel yang diambil dari barang pribadi atau kerabat korban serta
terduga pelaku (sebagai barang bukti "sebelum kematian") akan
dicocokkan dengan sampel-sampel yang diambil dari TKP, bagian jasad korban,
atau tubuh terduga pelaku (sebagai barang bukti "setelah kematian"). Dengan
membandingkan kode garis-garis DNA itu dengan DNA anggota keluarga terdekatnya,
jatidiri korban ledakan bom atau jatuhnya pesawat terbang yang hancur masih
dapat dilacak. Dengan cara membandingkan sampel korban dengan sekuens kode genetika keluarga
terdekatnya.
Pengujian DNA dapat menjadi
bukti positif bagi identitas seseorang dan tidak butuh sampel banyak. Sedang pada
pengujian genotip, seperti golongan darah dan antigen lekosit, diperlukan
sampel dalam jumlah banyak. Sebaliknya pada pengujian sidik jari DNA hanya
dibutuhkan contoh jaringan tubuh yang mengandung DNA dalam jumlah sedikit saja.
Sekian artikel saya seputar
pengujian/profiling DNA ang merupakan salah satu aplikasi dari bioteknologi
modern, semoga bermanfaat bagi pembaca.
Mens titanium wedding rings - iTanium Art
BalasHapusMens titanium wedding rings ecm titanium - titanium curling wand The Mens Titanium is a very powerful brass wedding ring that is made from samsung galaxy watch 3 titanium stainless steel. The titanium price per ounce ring features the titanium road bike shape of the